Maraknya travel haji dan umroh bodong yang merugikan masyarakat dengan tawaran paket khususnya penyelenggaraan ibadah umroh yang lebih murah, namun kemudian menjadi masalah, menjadi perhatian serius semua pihak. Salah satunya dari Himpunan Penyelanggara Haji dan Umroh (Himpuh) pusat yang mengajak masyarakat untuk berani menolak travel bodong ini,โ saatnya masyarakat lebih berani menolak keberadaan mereka dan tidak mudah tergoda dengan tawaran paket umroh yang lebih murah dari standar harga yang ada, apalagi sampai menunggu giliran, karena ibadah umroh tidak mengenal daftar tunggu โ tegas ketua Himpuh H. Baluki Ahmad kepada Kabar Sulsel dari Persiapan Muker Himpuh di Surabaya, Sabtu (23/9/2017).
Kata Baluki Ahmad, masyarakat harus pintar memilah dan lebih cerdas dalam menentukan pilihan travel mana yang bisa dipakai untuk menunaikan ibadah umroh ini. Disisi lain kata dia pemerintah harus tegas dan lebih cermat melihat kondisi yang ada, jangan sampai masyarakat jadi korban baru ditindak. Baluki mencontohkan kasus First travel yang pengelolaannya sangat berbeda dengan travel bonafit,โ itu menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan pihak berwajib jika melihat ada travel lain yang pengelolaannya agak mirip dengan First Travel untuk segera ditindak, jangan sampai masyarakat jadi korban lagi,โ harapnya.
Himpuh lanjutnya setiap saat selalu memberikan pembinaan kepada seluruh anggota yang terhimpun didalam organisasi ini, untuk terus melakukan pelayanan yang terbaik untuk jemaah dan tetap menjalankan program sesuai standar dan aturan yang berlaku.