JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) sedang mematangkan distribusi tambahan kuota haji 2017. Kebijakan akan segera disampaikan kepada publik segera setelah diputuskan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, pada prinsipnya, kuota haji di setiap provinsi di Tanah Air, akan kembali ke kuota normal sebelum dipangkas 20 persen pada 2013. Setelah itu, tambahan kuota 10 ribu orang yang diperoleh Pemerintah Indonesia tahun ini akan didistribusikan dengan pendekatan proporsionalitas.
“Tergantung dengan proporsi masing-masing provinsi itu,” ujar Lukman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/1). Menurut dia, pemerintah tidak bisa membagi rata distribusi tambahan kuota haji kepada setiap daerah. Sebab, masa tunggu dan tingkat animo masyarakat di masing-masing daerah untuk menunaikan ibadah haji berbeda-beda. “Jadi tentu kita tidak bisa memukul rata setiap provinsi,” kata Lukman. Oleh karena itu, dia mengatakan, Kemenag hanya akan mendistribusikan tambahan kuota haji sesuai proporsi masing-masing. Lukman juga memastikan pembagian tambahan kuota haji di setiap provinsi akan selekasnya diumumkan.
Di sela-sela Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/1), Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil menjelaskan, Ditjen PHU Kemenag sedang mengatur distribusi tambahan kuota ke seluruh provinsi di Indonesia. Menurut dia, terdapat tahapan sebelum pembagian kuota haji ke daerah, yaitu penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2017 antara pemerintah dan DPR. Jika BPIH sudah disepakati, selanjutnya akan diatur prosedur pelunasan BPIH, termasuk pembagian kuota haji untuk daerah. “Kita atur dulu prosedur pelunasan yang akan menentukan siapa yang berangkat tahun ini, kriteria apa yang digunakan, juga persoalan kuota untuk lanjut usia,” ujar Abdul Djamil.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan, kuota haji Indonesia dipulihkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dari 168.800 orang menjadi 211 ribu orang. Tidak hanya itu, Pemerintah Arab Saudi juga menambah kuota sebanyak 10 ribu orang sehingga total kuota menjadi 221 ribu orang. Berdasarkan keputusan Menteri Agama tentang penetapan kuota haji setiap tahunnya, Jawa Barat memuncaki daftar jamaah terbanyak. Disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. (lihat INFOGRAFIS). Meski belum diputuskan secara resmi, Kantor Wilayah Kementerian Agama di sejumlah provinsi ataupun kabupaten/kota di Indonesia telah memproyeksikan penambahan kuota haji pada tahun ini. Langkah tersebut seiring pemulihan dan penambahan kuota secara nasional yang diumumkan Presiden Joko Widodo, pekan lalu.
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan Abdul Wahid Tahir mengatakan, kuota haji Sulsel pada 2017 bertambah dari 5.777 orang menjadi 7.222 orang. “Kenaikan secara nasional akan berimplikasi pada penambahan kuota haji untuk Sulsel (Sulawesi Selatan). Penambahan ini tentunya akan mengurangi waiting list atau daftar tunggu untuk Sulsel,” ujar Wahid di Makassar. Ia membenarkan penambahan tersebut belum resmi. Oleh karena itu, Kanwil Kemenag Sulsel akan segera menindaklanjuti melalui koordinasi dengan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag di Jakarta.
Kantor Kemenag Kota Bandung Jawa Barat optimistis akan memperoleh tambahan kuota haji tahun ini. Kepala Kantor Kemenag Bandung Yusuf Umar menjelaskan, sebelum ada pemotongan, kuota Bandung sebanyak lebih dari 2.100 orang. Setelah ada pemotongan, jumlahnya menjadi 1.730 orang. Oleh karena itu, jika kuota bertambah, Yusuf yakin Bandung akan mendapatkan tambahan sekitar 300 orang sampai 350 orang pada 2017. “Mudah-mudahan ada penambahan kuota dan itu jadi bukan hanya wacana,” ujarnya. Menurut Yusuf, kepastian tentang penambahan kuota haji akan diperoleh dari Kanwil Kemenag Jabar menjelang pelunasan BPIH pada April mendatang. “Itu nanti diumumkan siapa yang masuk kuota 2017,” kata dia.
Kantor Kemenag Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta masih menunggu keputusan dari Kemenag DIY terkait penambahan kuota haji pada tahun ini. Menurut Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Gunung Kidul Muhammad Yusuf, sejak pengumuman penambahan kuota haji secara nasional, belum ada informasi dari Kemenag DIY ihwal penambahan kuota untuk Gunung Kidul. “Namun, kami perkirakan ada 40-an orang penambahan,” kata Yusuf. Ia mengatakan, pada tahun lalu, ada 219 orang yang berangkat ke Tanah Suci. Pada 2017, karena kuota dipulihkan, 320 jamaah akan diberangkatkan dan ditambah perkiraan sebanyak 40 orang.
Sumber: Kementerian Agama