Pariwisata halal / wisata syariah adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam. Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini misalnya Hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun minuman yang mengandung alkohol dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah untuk pria dan wanita.
Selain hotel, transportasi dalam industri pariwisata halal juga memakai konsep Islami. Penyedia jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi wisatawan muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan. Kemudahan ini bisa berupa penyediaan tempat sholat di dalam pesawat, pemberitahuan berupa pengumuman maupun adzan jika telah memasuki waktu sholat selain tentunya tidak adanya makanan atau minuman yang mengandung alkohol dan adanya hiburan Islami selama perjalanan.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh World Travel Market di London pada tahun 2007 disebutkan bahwa ada potensi yang sangat besar bagi pariwisata halal dari sisi ekonomi. Tulisan lain dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh situs web The Economist juga menyebutkan adanya prospek yang cukup besar bagi indsutri pariwisata halal, tidak hanya berhubungan dengan produk halal seperti makanan ataupun minuman non-alkohol tetapi juga pelayanan yang halal terutama yang berhubungan dengan interaksi antara wisatawan laki-laki dan perempuan.
Hingga 2015, pertumbuhan industri pariwisata halal dapat dikatakan sebagai pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan jenis pariwisata lainnya. Pariwisata halal dalam artikel yang diterbitkan oleh traveltourismindonesia.com digambarkan sebagai berikut:
- Tumbuh 100% lebih cepat daripada sektor wisata lainnya
- Mencapai $ 135 miliar nilai pemesanan perjalanan ke luar negeri (outbound)
- Diprediksikan akan tumbuh hingga $ 200 Miliar pada tahun 2020
- Akan menjadi sebuah generator besar bisnis langsung dan jangka panjang dengan pendapatan maksimum.
Crescentrating.com, sebuah web yang meyediakan informasi mengenai pariwisata halal di dunia menerbitkan laporan mengenai peringkat negara dengan destinasi wisata halal terbaik pada tahun 2015 yang lalu. Daftar peringkat ini dibagi menjadi dua, yaitu peringkat untuk negara yang tergabung dalam OIC (Organisation of Islamic Cooperation) atau Organisasi Kerja Sama Islam serta negara yang tidak tergabung dalam OIC.
Kriteria utama yang diperhitungkan dalam menentukan peringkat meliputi kesesuaian destinasi sebagai tujuan liburan keluarga, tingkat pelayanan dan fasilitas yang disediakan untuk wisatawan Muslim serta inisiatif pemasaran dalam menyasar segmen wisatawan muslim ini.
Di bawah ini merupakan peringkat destinasi wisata halal dunia versi GMTI tahun 2015.Untuk melihat peringkat destinasi wisata halal tahun-tahun berikutnya, silahkan baca artikel Wisatawan Muslim: Prospek, Perkembangan dan Kebutuhannya (lihat di bagian akhir artikel)
Peringkat 10 besar negara destinasi wisata halal yang tergabung dalam OIC :
- Malaysia
- Turki
- Uni Emirat Arab
- Arab Saudi
- Qatar
- Indonesia
- Oman
- Yordania
- Maroko
- Brunei Darussalam
Peringkat 10 besar negara destinasi wisata halal yang tidak tergabung dalam OIC :
- Singapura
- Thailand
- Inggris Raya
- Afrikaย Selatan
- Perancis
- Belgia
- Hong Kong
- Amerika Serikat
- Spanyol
- Taiwan